Saturday, April 3, 2010

Mengalahkan Obat dokter

Mungkin ini hanya berlaku untuk saya saja, tapi bisa juga tidak.
Satu hal yang saya tahu adalah menulis bisa jadi sebuah terapi yang sangat manjur.
Tak bisa menulis? Ah, itu tak benar. Mungkin hanya belum terbiasa.
Selama kamu bisa merasa, saya yakin kamu bisa menulis.
Tak usah peduli dengan tata bahasa atau kata yang digunakan, tulis saja semua.

Buat satu folder khusus untuk ini.

Menatap layar putih kosong memang awalnya menyeramkan.
Tutup mata, rasakan apa yang ada di hati, dan mulai biarkan jari-jari itu menari. Tuangkan semuanya di situ. Biarkan apa yang ada di hati dan pikiran terjabar jelas.

Marah? Kesal? Senang? Kangen? Cinta? Cita?

Isi layar putih itu dengan kata-kata.
Ceritakan semua layaknya bercerita pada seorang sahabat.
Sahabat yang baik akan mendengarkan, begitu juga lembar kosong itu.
Setelahnya? Lega. Sangat lega rasanya.

Sebuah terapi yang sangat menyenangkan.
Nanti, suatu hari nanti, buka folder tersebut.
Baca satu per satu lembaran tadi.
Akan teringat betapa saat itu, ada satu atau beberapa rasa yang dialami.
Akan kembali diingatkan ke masa itu, saat kamu pernah merasakan.
Diingatkan, bahwa mempunyai rasa, baik atau buruk, itu lebih baik daripada mati rasa.

No comments:

Post a Comment