Saturday, April 3, 2010

Nyanyian Merdunya

Suaranya menggelegar,
memekakkan tak hanya indera pendengaran.
Kuat, sombong, seraya berkata "Akulah sang penguasa!"
Terbirit-birit semua mencari perlindungan,
dari teriakan hingga hujaman yang ia lancarkan bertubi-tubi,
terus menerus tanpa ampun,
membinasakan semua yang ia sentuh.

Kupandang dalam diam, sesekali mengerjap jadi saksi kehebatannya.
Hanya nyanyian merdu,
soneta indah yang menggetarkan kalbu,
siap mengirim melodi ke jagad raya.
Itu yang kudengar, kurasa, kuindera,

Kuberkata padanya, "Wahai Hujan, kau mampu meraih yang tak kuasa kujangkau. Ulurkan belaian hangat ini untuknya, dan sampaikan rinduku padanya..."

Dan ia menjawab dengan satu kilatan hebat. Cintaku telah tersampaikan.

(pic from: http://blogs.nyu.edu)

No comments:

Post a Comment