Saturday, August 14, 2010

Vietnam Vietnam Vietnam!

Quite odd I haven't posted anything about my recent travel to Vietnam (beside glow's pictures, of course). Berkat program 0 rupiah dari Airasia (dan rasa sabar yang teruji karena tengah malam harus cek hari per hari, tujuan dan tanggal yang masih tersedia) akhirnya terpilih (well, bukan pilihan juga sih, karena adanya yaa tanggal ini saja) 11-14 Juni 2010, saya dan sahabat semasa kuliah, Godel, untuk pergi ke Vietnam. Kami booked tiket Oktober 2009, pergi tiket+tax sekitar 550.000 dan pulangnya 0 rupiah. :) That was our best bet, so, we took it!

Delapan bulan kemudian (yes, too long to be true), kami pun pergi ke Vietnam! Menggunakan Airasia, pesawat terbang pukul 5 sore, dan kami mendarat di Ho Chi Minh sekitar pukul 8.30 malam. Selesai urusan surat dan paspor, kami ke currency exchange, karena mesti tukar dollar ke mata uang Vietnam, Dong! --> ini nama mata uangnya ya, bukan saya akhir kalimat tadi dengan kata "dong" :) Kalau berpikir nol di Rupiah sudah banyak makanya ada wacana redenominasi, you should check Vietnam! 1US$ = 19.000 VND/dong! HAH!!! count that! 

Setelah tukar US$, kami ke luar bandara Ho Chi Minh City Airport sekitar pukul 9 malam. Mencari taksi dengan muka lempeng karena banyak calo yang menawarkan jasa taksi gelap. Jadi, ke luar bandara, langsung ke arah kiri menuju taxi line...errr, not exactly line, though. Mereka tidak antre, tapi rebutan taksi! Karena harus cepat beradaptasi, ya kami juga ikut-ikutan rebutan taksi; dulu-duluan ke pinggir untuk dapat taksi yang datang! Dan, dapat! hihihi, kami minta diantar ke Bui Ven; semacam jalan Jaksa-nya Jakarta atau Poppies-nya Kuta, tempat para backpackers, tour and travel, serta penginapan murah. Butuh waktu sekitar 20 menit untuk sampai ke sana dari bandara (sekitar 120.000 dong) dan kami, dengan tas ransel kami, mulai mencari hotel. Satu per satu dihampiri, hingga ketemu yang namanya Phoenix Hotel Menginap di sini $13 (dibagi dua, jadi tak terasa mahal, kan?) Selesai bebersih, kami cari ma
kan malam di sekitar situ. Banyak toko dan resto buka sampai tengah malam, jadi cukup mudah cari makan. Hidangannya? Pho tentunya! :)
Karena Ho Chi Minh itu layaknya kota-kota besar lainnya, kami memutuskan untuk mencari pantai. Dan pilihan jatuh ke Nha Trang, sekitar 9 jam naik bus. Saat itu, sudah pukul 11.30 malam, dan kami memutuskan naik bus pukul 8 pagi (ada 2 pilihan, 8 pagi atau 8 malam), menggunakan sleeping bus (PP $US22), jadi sekali jalan $11. Oh iya, banyak tempat di sini yang menerima $US, jadi tak perlu semuanya ditukar ke Dong. Dan sekadar tip, siap-siap tawar menawar harga! Setelah bayar $22, ternyata ada travel lain yang memberi harga $9 sekali jalan. Total, jadi lebih murah $4, lumayan untuk sekali makan di sana! Huh! Owh well, beginners :)

Pukul 8 pagi kami sudah stand by di travel, yang ternyataaa... kami diantar ke satu travel agent lebih besar. Nah, dia ini biangnya! Namanya TM Brother Tour, mungkin bisa lebih murah lagi kalau langsung ke sini. Hanya 200 meter dari travel yang kami pesan itu pula! Again... beginners. Nah, busnya ini benar-benar nyaman, jadi perjalanan 9 jam tak terlalu terasa melelahkan.
Setelah beberapa kali berhenti dan disuguhkan pemandangan indah (ahh, tip lagi.. minta untuk duduk di kanan bus, karena pemandangan laut bisa dilihat dari situ, kalau kiri... kebanyakan padang dan rumah-rumah).
Pemandangan selama perjalanan

Kami sampai di Nha Trang pukul 7 malam, lelah, siap mencari hotel (lagi). Untungnya, pemberhentian akhirnya juga di kawasan layaknya Ben Vien, jadi gampang cari tempat menginap. Kami dapat namanya Motel Le Khang, seharga 150.000 Dong. Lokasinya sekitar 200 meter dari pemberhentian bus, persis setelah perempatan jalan. Dekat dengan pantai, yaa 5 menit jalan lah! Nha Trang ini ibaratnya Bali yang sedang berkembang; sedang digarap sebagai obyek wisata, jadi kebanyakan mereka sangat ramah pada turis. Lagi-lagi strategi negara sosialis yang devisanya banyak terdapat dari turis asing, banyak tour and travel buka hingga malam. Dan kami memilih pake Island Hopping di 4 pulau, seharga 120.ooo dong. Ini belum termasuk tiket ke Mieu Island, pulau yang ada akuarium bernama Tri Nguyen, seharga 55 ribu dong. Oke, 120.000 dong itu sekitar Rp100.000,- sudah termasuk antar-jemput hotel, kapal ke 4 pulau, makan siang, floating bar, dan guide! HAH, nice bargain, don't you think? :)


Karena lokasi hotel dan travel dekat, kami jalan saja dan pukul 8.30 pagi mereka menjemput. Ternyata di pelabuhan ada buanyaakkk banget turis, dari segala negara berkumpul. Tujuan pertama adalah Mieu Island. Turis bule malas turun, tapi kami sudah ada di sana, ya lanjutkan saja! Bayar 55rb dong dan.. well, biasa saja sih. Ada beragam jenis ikan (jangan berharap kayak di seaworld, ya!) yaaa, pengalaman aja lah. Lanjut ke Mun Island untuk snorkeling. INI BAGIAN YANG SAYA TUNGGU-TUNGGU! Sampai, langsung cari masker dan snorkel (sudah termasuk di biaya tur, tp jangan harap dapat masker yang bagus, karena antara masker dan snorkel sudah copot, jadi berenang sambil pegang snorkel hahaha). Tak ada apa-apanya dibandingkan saat snorkel di Indonesia! hahaha Ikannya tak terlalu banyak, hard coral, dan yaa begitu saja. Tapi ya.. tapiiiii... tak ada yang lebih menyenangkan dari loncat dari atas dock, lalu berenang di laut lepas!!! Always find the fun part! :)

Itu sudah pukul 1 siang, jadi kami pergi ke Mot Island, untuk makan siang di sana. Tidak turun kapal sih, jadi kami makan prasmanan di atas kapal, dekat Mot Island! :D Menunya ada banyak; telur dadar, cumi, ikan, kangkung, dan banyak lagi. Lalu dilanjutkan dengan sayuran. Nah, anehnya, Anda tidak dikasih minum, jadi minum di sini mesti beli. Makanya, beli air mineral dulu buat jadi bekal! Selesai makan, ada hiburan atas kapal! Hahaha.. bukti otentik ada di beberapa foto Glow saya, di post sebelumnya. Suara sember, acak-acakkan, tapi anehnya... sangat menghibur! hahaha


Dalam perjalan menuju Bai Tranh Island, ada satu yang menarik; mereka menyebutnya floating bar. Jadi, Anda diminta untuk naik ke deck kapal, LONCAT, dan mereka akan lempar sebuah ban. Lalu, ada crew yang pakai ban juga, siap membagikan ( I think it was cheap vodka and orange) minuman! Berenang, renang menuju "bartender" and had a vodka in the middle of the ocean, while swiming! Buat saya, itu sangat menyenangkan! Akhirnya sampai ke tujuan akhir yaitu Bai Tranh (bayar 20.000 dong) Such a great feeling of having the sun kissed you in the afternoon). Karena badan masih lengket berkat snorkeling, di sini ada tempat mandi jadi saat pulang sudah bersih!



Dan tur pun berakhir. Sayangnya, Godel setelah ini langsung migrain, jadi dia booked 1/2 hari hotel (bus ke Ho Chi Minh pukul 9 malam, menginap di bus), dan tidur. Saya jalan kaki ke pantai Nha Trang, terus hingga ke monumen something, terus sampai.. well, lelah. Sekitar 45 menit jalan kaki, sampai sunset. Pulangnya, naik becak seharga 20.000 dong sampai ke hotel. Oh iya, di hotel, jangan lupa untuk ambil kartu nama, supaya mudah komunikasi ke tulang becak/taksi. Berikut beberapa kegiatan sore di pantai Nha Trang yang saya ambil sembari jalan dan naik becak :)


Sampai di Brother Tour Ho Chi Minh pukul 6.30 pagi, dan ini hari terakhir di Vietnam. Kami sarapan dekat situ, karena mau ikut 1/2 day tour ke Cu Chi Tunnel. Yaa.. hitung-hitung menambah pengetahuan sejarah... tur mulai pukul 8 pagi. Salah satu yang bikin Vietnam menang perang lawan Amerika ya berkat tunnel ini! Jadi, mereka membuat semacam terowongan kecil (sangat kecil) yang menghubungi banyak lokasi, di bawah tanah. Seru kan? Nah, ke sana butuh waktu sekitar 70 km dari Ho Chi Minh, dan sepanjang perjalanan, ada tour guide yang menjelaskan mengenai sejarah perang. Seru banget sih, dikasih tahu beberapa jenis ranjau di sana (pakai bambu, kayak di Indonesia), kalau mau juga bisa bayar untuk beli beberapa peluru dan menembakkannya pakai senjata (BENERAN) ke target! Berisiknya bukan main.


Sampai di Ho Chi Minh pukul 3 sore dan... aneh ya ada satu agenda yang belum dilaksanakan.. hahahhaa belanjaaa! Bui Vien dekat dengan Ben Thanh Market. Sebenarnya ada banyak pasar murah, tapi ini yang paling terkenal. saking terkenalnya, harganya sudah harga turis! :( Tapi karen atak ada waktu lagi, kami ke sana naik becak. MAHALNYA BUKAN MAIN! 120.000 dong! Gah, cuma sucuprit doang, lho padahal! 10 menit lah! Tapi karena panik cuma punya waktu 1 jam untuk belanja, ya sudah.. dijabanin aja. Beli kaos, kopi vietnam, dan sedikit oleh-oleh makanan.


Siig
hhh.. akhirnya jam 5 kami langsung ke Bandara, karena pesawat take off pukul 8 malam. Saking buru-burunya, as you can read from my previous post, I lost my Ipod. :( Owh well... Karena delay (like that's new), sekitar 1 jam, we said good bye to Vietnam around 9 pm, and arrived in Jakarta at midnight. Kesimpulannya, pergi ke sini tak makan biaya banyak. Saya ke sana bawa $150, dan sebenarnya ada cukup banyak sisa yang kemudian saya habiskan saat di Ben Thanh dan duty free bandara. Kalau pandai mengatur uang dan jago tawar menawar, pasti bisa lebih murah lagi! Enjoy! :)

Highlight of the trip:
1) Vietnamese Coffee (OMG, simply orgasmic)

2) Makan malam kami di Nha Trang. Semua menu berbahasa Vietnam, pelayan tidak bisa bahasa Inggris. jadi nunjuk gambar aja. Ternyata, sumpah enak banget! Kalau ada yang tahu ini namanya apa, kindly tell me. please.. :)
?????

No comments:

Post a Comment