Saturday, April 3, 2010

Jika Suatu Saat Nanti

Malam datang, dingin menusuk kalbu
Mengigil tanpa penghangat
memeluk diri erat sebagai pengganti
tertidur tanpa alas
daun sebagai bantal
bintang berubah peran jadi langit-langit

Sendiri, duduk ditemani sepi
hanya bisa bicara pada diri
tertawa pada lelucon di kepala
meski tak ada sekitar untuk berbagi

Hampir menyerah pada keadaan
tarik saja semua, terlanjur pasrah
sekeliling bergeming
penuh wajah asing
punya rencana lain

Jika suatu saat nanti, dunia terasa seperti ini
ada satu yang setia
meski raga tak senantiasa hadir
hati selalu ada tak berbatas
memberi kecupan tulus

untuk kamu.

No comments:

Post a Comment