Wednesday, August 18, 2010

Why do YOU get married?


It's not like  I against marriage or anything. It's just, for me... marriage is a very sacred thing. That  one day of hustle and bustle, is just a door for a whole new journey. And I think, many women, Indonesian women mostly, marry due to wrong reasons; age, perhaps? family? Or society? That's why I had an idea to write this article (featured in Cosmo Indonesia, Major Behavior, February 2010). Of course I do want to get married one day, and for one reason only: Love. (okay, go find a place to vomit now). Hey, you'll know your own perfect time. Don't force it, don't let others force it. Just like in the movie When Harry Met Sally, "When you realize you want to spend the rest of your life with somebody, you want the rest of your life to start as soon as possible."

Sebelum Menikah, Lakukan Ini Dulu!

Empat belas Februari, Hari Kasih Sayang, semua berpasang-pasangan. Anda sendiri, berharap pangeran tampan dengan kuda putih datang dan mengajak menikah. You don't know what you're missing, girl!

Waktu itu hampir tengah malam. Saat sedang asyik browsing, messenger menyala, ada pesan dari seorang sahabat pria. “Saya baru saja putus dengan pacar,” ujarnya sambil diikuti icon wajah sedih. Alasannya? “Ia diajak menikah oleh mantannya. Lalu ia tanya apakah saya mau menikahinya. Saya jawab saja kalau saya berniat menikah, tapi tidak dalam waktu dekat. Akhirnya kita putus dan dia kembali ke mantannya. Mereka akan menikah dalam waktu empat bulan lagi.” Mendengar jawabannya, Cosmo jujur jadi bingung. Ini tandanya si wanita lebih mengkhawatirkan kapan ia menikah, bukan dengan siapa ia akan menjalani pernikahannya. Artinya, ia lebih mementingkan momen sehari tersebut ketimbang siapa sosok yang akan ia habiskan waktu setelahnya. 
 Oke, usia Anda berapa? Jika memang sudah di atas 25 tahun, Anda pasti merasakan pelan-pelan teman wanita Anda “menghilang”, mereka sukses menemukan pasangan dan menikah. Dalam beberapa kasus, mereka yang usianya di bawah seperempat abad pun sudah bersanding di pelaminan. Bukannya tak boleh; kalau memang sudah bertemu seseorang dan semuanya serba cocok, maka selamat! Tapi, tak semua orang “seberuntung” itu. Kadang, ketika sudah berusia akhir 20an, banyak yang lebih memilih untuk segera menikah karena takut “tidak laku”. Belum lagi adanya  gunjingan dari keluarga, teman, lingkungan, dan yang lebih parah, dalam hati ada rasa khawatir akan berakhir sendirian. 
Nah, sebagai sahabat terbaik Anda, Cosmo ingin Anda untuk coba melihat hal ini dari perspektif lain. Pernikahan adalah sebuah komitmen seumur hidup antara Anda dan pasangan nantinya. Padahal, ada beragam hal
yang bisa dilakukan saat status masih lajang. Mungkin backpacking ke Vietnam dengan seorang teman wanita? Atau flirt dengan pria tampan di bar? Menjadi egois untuk diri sendiri sementara Anda masih single itu tidak dilarang, kok! Jadi, sebelum Anda benar-benar bersanding di pelaminan dengan pria idaman, coba dulu untuk bertualang menikmati hidup, mengasah diri, dan menjadikan diri Anda sosok yang lebih baik dari sekarang. Jadi, b
egitu momennya tiba, Anda sudah siap dan “tuntas” melakukan semua kegiatan semasa lajang. Berikut Cosmo berikan beberapa hal yang mesti diwujudkan untuk diri Anda sendiri sebelum menikah. Bisa dilakukan semuanya, atau beberapa saja, terserah Anda. Dan jika rasa panik karena belum menikah datang, ingat saja salah satu tweet dari Paulo Coelho, “You will find true love when you don’t trade freedom with safety.”  Yakin rasa aman saja cukup sebagai modal seumur hidup?


#1. Nikmati Tiap Detail Hidupan!
Hidup itu singkat dan hanya sekali saja. Dan tak ada waktu yang lebih baik untuk melakukan sesuatu dibandingkan hari ini! Isi dengan beragam hal yang menarik, bikin agar tiap harinya berbeda dari biasanya. Matikan televisi, sign out dari Twitter serta Facebook, dan nikmati udara luar. Usahakan untuk lebih berinteraksi interpersonal, seperti bertemu dengan teman lama di sore hari, beli barang langsung ketimbang beli online, buka mata pada banyak hal baru. Mumpung masih lajang, jangan biarkan hidup berjalan monoton dan lewat begitu saja. Daripada sibuk mengeluh, belajar untuk menerima dan hidup di masa sekarang. Karena nanti saat sudah menikah, Anda tak lagi memikirkan diri Anda semata, tapi ada suami dan suatu saat, anak. Jadi, sebelum waktu itu datang, nikmati tiap detik dengan bersuka cita!
Dicoba Selagi Lajang: Katakan “Ya” pada sebuah kesempatan secara spontan. Kadang, kesempatan terbaik mengetuk pintu di saat tak terduga. Dari yang paling sederhana seperti akhir pekan ke luar kota, hingga kesempatan kerja di luar kota. Coba untuk lebih fleksibel, nikmati hidup, dan spontan bilang, “Ya!”

#2. Hidup Mandiri
Masih satu atap dengan orangtua dan merasakan semua “kenikmatan” yang diberikan, kini saatnya untuk hidup mandiri, seperti sewa rumah. Kalau dari segi kepraktisan, memang jauh lebih mudah untuk tinggal bersama orangtua. Tapi, pelajaran yang bisa diambil dari hidup seorang diri ini benar-benar priceless! Gaji yang biasanya dipakai hanya untuk makan dan bersenang-senang, kini harus dibagi lagi untuk sewa rumah, biaya listrik, air, telepon, dan sebagainya. Dengan begitu, Anda akan belajar lebih bijak dalam menggunakan uang. Ditambah urusan bebersih rumah! Mungkin semuanya terdengar sepele, tapi percaya deh, nantinya Anda akan memiliki rumah tangga sendiri dan mengurus segala perintilannya. Kemandirian ini juga mencakup jika berkendara atau hanya sekadar jalan ke mal sendiri? Usah takut, karena Anda belajar untuk percaya pada satu sosok yang paling penting, yaitu diri Anda sendiri.
Dicoba Selagi Lajang: Jadikan ini sebagai kesempatan untuk menata rumah sesuka Anda, sesuai dengan yang diinginkan. Tirai biru dengan karpet motif leopard lengkap dengan deretan koleksi boneka princess Anda? Silakan saja!

#3. Kencan dengan Orang yang Salah
Pernikahan adalah sebuah komitmen, sangat berbeda saat masih pacaran yang jika merasa sudah tak cocok, Anda bisa putus. End of story. Ini tak berlaku pada sebuah pernikahan. Nah, sementara masih berstatus lajang, coba untuk beranikan diri mendekati pria di kafe yang sudah Anda taksir dari beberapa minggu lalu. Tak masalah jika percakapan hanya berakhir mengenai cuaca atau hanya saling tatap tanpa bertukar nomor telepon. Lakukan saja! Atau kencan dengan pria lima tahun lebih muda hanya karena ia punya tubuh yang menggiurkan, why not? Pengalaman adalah guru terbaik, jadi cari pengalaman di dunia pria sebisa Anda sebelum Anda berikrar, “I do.”
Dicoba Selagi Lajang: Kumpulkan nyali dan ajak kolega tampan namun super sombong itu makan siang. Obrolan dengan pria seperti ini punya dua akhiran: Anda menemukan perspektif baru dari tingkahnya yang pongah itu, atau Anda akan makin sebal dengan omongannya. Either one, let's find out!

#4. Sembuh dari Patah Hati
Ternyata niatan untuk kencan dengan pria yang salah malahan berbuah sakit hati.  Cosmo yakin jika Anda melihat ke belakang, ada banyak sekali pengalaman yang telah dilalui, apalagi kalau mau dilihat hingga kisah cinta monyet semasa sekolah dulu. Putus-sambung dengan mantan, kisah perselingkuhan, bertepuk sebelah tangan, dan banyak lagi. Kini, coba Anda kontemplasi, bebaskan pikiran dan hati Anda dari mereka. Ingat, mereka ada di masa lalu. Tak perlu dibawa lagi ke masa sekarang, kecuali pelajaran yang bisa Anda ambil dari semua hubungan itu agar kisah yang sekarang, atau yang nanti akan Anda jalani, jadi lebih kuat. Bayangkan jika Anda menikah dan bayangan mantan masih saja hadir, atau sebaliknya. Ingat, behavior breeds behavior; berikan seutuhnya jika Anda juga ingin mendapatkan yang seutuhnya.
Dicoba Selagi Lajang: Jika ada segelintir dari masa lalu yang masih bikin penasaran, hubungi mereka dan ajak bertemu. Dari situ, Anda bisa lihat apakah Anda benar-benar sudah bisa melanjutkan atau masih saja “stuck” pada dirinya. Jika sudah bisa melepaskan, tak ada lagi perasaan dan degup tak tentu, mari cari Mr. Right!

#5. Libur dan Bepergian!
Ada alasannya kenapa menikah disebut sebagai settling down alias menetap, karena kebanyakan waktu setelah menikah akan dihabiskan untuk keluarga kecil Anda tersebut. Dan jika ingin bepergian, harus berpikir dua kali, karena bukan hanya Anda saja di sini yang dipikirkan. Jadi, sebelum semua itu terjadi, mari berlibur! Buka situs penerbangan murah, dan pilih destinasi yang ingin Anda sambangi tapi masih belum tercapai. Lakukan perjalanan semacam ini beberapa kali, ada yang dengan teman dekat ada juga yang seorang diri. Betul, seorang diri! Anda akan terkejut dengan kapabilitas ekstra yang Anda miliki. Biarkan diri Anda menikmati tiap langkah keluar dari zona nyaman. Foto dan dokumentasikan tiap langkah tadi. Yang pasti, perjalanan ini akan jadi sebuah kenangan yang luar  biasa sehingga suatu saat Anda akan menengok ke belakang dan berkata, “Been there, done that!”
Dicoba Selagi Lajang: Sambil menyelam minum air. Sambil bepergian dan bertemu dengan pria tampan saat di perjalanan, tak masalah. Lepaskan saja semua beban, flirt a little bit. Satu lagi “kenikmatan” yang tak akan bisa dilakukan setelah menikah.

#6. Katakan dengan Lantang, “Inilah saya!”
Sempat kaget ketika sedang kumpul dengan beberapa teman, salah satu dari mereka pergi ke toilet dan ganti pakaian dengan yang lebih sopan. “Suami mau jemput, dan ia tak suka jika saya pakai baju terbuka,” ujarnya. Saat itu yang terlintas di benak Cosmo adalah lelahnya punya kehidupan “ganda” seperti itu, dan akan bertahan berapa lama? Rasanya akan lebih baik jika sebelum menikah, Anda mengenal dan temukan diri Anda terlebih dulu. Caranya? Ada banyak, dan beberapa hal yang telah dibahas di atas termasuk di dalamnya! Karena, apa gunanya membagi sisa hidup dengan seseorang jika Anda sendiri masih belum menemukan jati diri Anda yang sebenarnya. Semasa sekolah atau kuliah dulu sih, tak apa untuk coba gaya ini dan itu sekadar untuk memenuhi rasa penasaran semata. Kini, saatnya Anda jujur dengan diri sendiri. Jika masih saja “berpura-pura”, artinya Anda tak benar-benar menjalani hidup! Temukan dulu yang ada di dalam diri, yang diinginkan, hingga Anda siap nanti ketika ingin membaginya dengan someone special itu. Aktris legendaris Judy Garland pernah berkata, “Always be a first rate version of yourself, instead of a second rate version of somebody else.”
Dicoba Selagi Lajang: Di waktu luang, coba cari hobi yang benar-benar Anda minati. Melukis, fotografi, memasak, atau bahkan kursus singkat desain pakaian! Siapa tahu bisa menghasilkan pendapatan tambahan.

#7. Punya Teman Baik
Dari seluruh jumlah teman Anda di Facebook, ada berapa banyak dari mereka yang Anda bisa benar-benar ajak berbicara dari hati ke hati dan percaya sepenuhnya? Segelintir, Cosmo yakin. Memang tak mudah untuk memercayakan sesuatu pada seseorang, dan jika sampai sekarang Anda masih merasa belum memiliki seorang teman yang benar-benar ada di saat senang maupun susah, kini saatnya untuk menemukannya. Tiap orang diciptakan berbeda dan dan punya keunikannya masing-masing. Dan ini bisa membuka mata Anda terhadap ide dan perspektif yang baru, dan siapa tahu, bisa mengubah hidup Anda. Makin kuat hubungan personal seseorang dengan tingkat interaksi yang tinggi, maka makin bahagia pula orang tersebut.
Dicoba Selagi Lajang: Setelah hidup sendiri, coba kali ini berbagi rumah dengan seorang teman baik. Anda akan belajar untuk lebih toleran, sabar, kompromi, dan jadi bisa lebih baik dalam berkomunikasi. Yups, semuanya hal penting yang  harus dimiliki di sebuah pernikahan!

#8. Ritual Penting!
Masih belum punya? Ayo, saatnya mencari! Misalnya, jadikan Jumat malam sebagai Girls' Night Out bersama teman kuliah, lalu sebulan sekali setelah terima gaji, traktir diri sendiri di sebuah resto mahal, manicure tiap dua minggu sekali dan selalu berganti warna, pijat tiap minggu sore lalu dilanjuti makan es krim rasa favorit, apapun itu! Cari kegiatan yang menarik minat dan Anda gemari, dan jadikan ini sebagai sebuah ritual yang menyenangkan. Dear, sebenarnya ada banyak hal menarik yang ditawarkan hidup. Hanya saja, terkadang terlalu fokus pada satu hal (misalnya buru-buru ingin menikah) Anda lupa dan tak melihat nikmat lain yang ada di luar sana. Akan tiba saatnya, dan sementara itu masih belum ada, kita nikmati dulu ritual super fun ini!
Dicoba Selagi Lajang: Anda dan sahabat menulis beberapa kegiatan di secari kertas kosong, lipat, lalu masukkan ke sebuah gelas. Bak arisan, kocok dan lihat aksi apa yang mesti Anda (atau teman Anda) lakukan. Karena masih single, aksi sedikit ekstrem juga boleh. Telepon salah sambung ke mantan teman dan goda dia gila-gilaan? Be creative!

#9. Bersenang-Senang!
Kebanyakan memori yang terindah adalah kenangan yang dihabiskan dengan senyum dan tawa! Hidup itu terlalu singkat jika hanya digunakan untuk menunggu, serius, dan menggerutu. Buat satu malam yang tak terlupakan dengan teman dekat. Awali semuanya dari makan malam. Dan biarkan malam berlanjut tanpa rencana; bisa-bisa Anda dan teman sudah berada di Bandung sekadar untuk menikmati jagung bakar dan ke Dago Atas, lalu kembali ke Jakarta dan selama perjalanan sambil berbagi cerita, dan banyak lagi. Lepaskan saja. Tertawa, tak usah berpikir terlalu panjang... nikmati!
Dicoba Selagi Lajang: Cari sebuah acara musik anak kuliah dan coba dandan atau tampil ala mereka.  Harus niat dengan segala atributnya! Tampilan Anda, rasa senang malam itu tak akan terlupakan!

# 10. Berdamai dengan Orangtua
Di budaya Timur, pernikahan tak hanya menyatukan dua individu semata, tapi juga dua keluarga. Karena suara dan pendapat dari keluarga dekat, khususnya orangtua, sangat diperhitungkan. Jadi, sudah saatnya Anda berdamai, menerima dan mengerti mereka. Biasanya pulang ke rumah langsung masuk ke kamar, coba sempatkan waktu untuk berbincang santai dengan mereka sambil nonton televisi. Ini satu hal yang kadang terlupa, bahwa kehadiran mereka di dunia ini begitu berharga. Hanya saja, sering terlewat karena keberadaan mereka sudah jadi sebuah kebiasaan. Dan jika suatu saat Anda menikah, tak ada yang lebih membahagiakan ketimbang keberadaan mereka pada momen penting tersebut.
Dicoba Selagi Lajang:  Ajak Ibu Anda untuk spa bareng, dilanjuti dengan belanja ke mal. Traktir dirinya makanan favorit! Pada akhir pekan, ikut Ayah Anda main golf atau kegiatan rutin yang sering ia lakukan. Dekatkan diri. Kapan lagi?

# 11. Mengatur Keuangan
Saat menikah nanti, tak ada lagi istilah “uang saya dan kamu”; semua jadi milik bersama. Jangan pula bergantung pada pernikahan untuk mencari keamanan finansial. Jika Anda masih ada utang, coba bereskan ini terlebih dahulu, hindari penggunakan kartu kredit, dan biasakan menabung. Mumpung masih single, Anda bisa mulai belajar untuk mengatur keuangan, karena ini akan sangat berguna saat Anda menikah nantinya. Jika gaji masih saja habis di pertengahan bulan dan Anda sudah masuk usia akhir 20-an? Girls, saatnya mengatur keuangan!
Dicoba Selagi Lajang: Jika biasanya uang habis karena belanja sepatu dan pakaian, coba alihkan ke barang investasi, seperti saham atau emas. Nilainya lebih tinggi dan jauh berguna di masa depan!

12. Wanita Serba Bisa
Sudah bukan zamannya lagi anda bingung ketika ban mobil kempes atau saat antene televisi rusak. Atau, ganti bohlam lampu yang putus itu! Awalnya Cosmo yakin Anda malas luar biasa. Tapi setelah melakukannya, Anda akan terkejut dengan kekuatan yang ternyata Anda miliki! Sentuh sisi maskulin Anda dengan pasang paku di dinding untuk menggantung hiasan sendiri atau mungkin bisa belajar pengetahuan dasar mengenai mesin mobil? Sukses melakukan semua itu, rasa dalam diri akan pencapaian ini akan bikin bangga! (Setelah menikah, Anda bisa mempersilakan pasangan untuk melakukan kegiatan tadi).
Dicoba Selagi Lajang: Selagi Anda pindah rumah untuk belajar hidup mandiri, kenapa tak coba untuk cat kamar Anda sendiri? Cosmo pernah melakukannya dan setelah selesai, sungguh bangga dengan hasilnya!

#13. Mencintai Tubuh Anda Sendiri
Akui saja, hanya segelintir wanita di luar sana yang beruntung dan punya tubuh indah bak super model. Jadi dari sekarang, Anda bisa mulai mengatur pola makan dengan yang sehat, karena wanita yang telah menikah punya kecenderungan untuk bertambah berat badannya. Seimbangkan pula ini dengan olahraga yang teratur. Tinggalkan rasa kurang percaya diri di rumah dan pancarkan pesona diri sambil tersenyum. terima dan syukuri tubuh Anda, karena jika Anda sendiri tak sayang, bagaimana mengharapkan orang lain untuk melakukan hal yang sama untuk Anda?
Dicoba Selagi Lajang: Coba jenis olahraga baru. Jika biasanya hanya di gym saja, bagaimana jika cari yang outdoor seperti diving? Ikuti kursus diving untuk memperoleh izinnya, dan traveling sambil melihat keindahan laut!

# 14. Orgasme!
Oke, satu hal penting yang mesti Anda ketahui sebelum menikah: orgasme. Dari banyak artikel Cosmo Anda tentu sudah tahu kalau susah-susah gampang bagi wanita untuk mencapai orgasme. Stimuli mesti tepat dan belajar untuk gunakan fantasi Anda. Pelajari bagian tubuh mana yang bikin Anda terangsang dan mana yang tidak. Dengan begitu, saat menikah nanti, Anda sudah bisa mengarahkan pasangan untuk langsung mencapai the big O!
Dicoba Selagi Lajang: Jika Anda tak terbiasa dengan masturbasi, coba untuk memakai vibrator, pejamkan mata, dan gunakan fantasi terliar Anda!

Sebelum Bilang “I Do”
Sudah menemukan pasangan? Cari tahu beberapa hal berikut ini dulu sebelum nikah!
1.    Kebiasaan. Anda biasa bangun pagi. Bagaimana dengan pasangan? Tiap orang punya kebiasaannya masing-masing jadi pastikan ini sejalan dan bisa dikompromikan.
2.    Bikin kesal. Jika Anda memang ingin menikah dengan seseorang, ini tentu jadi hal yang mudah. Anda sudah tahu apa yang bikin pasangan kesal, dan sebaliknya. Jujur dengan yang ada, dan belajar untuk lebih bertoleransi. Ingat, pernikahan tak selalu mulus, akan selalu ada pertikaian. Ada pula saatnya pasangan atau Anda butuh waktu sendiri.
3.    Anak. Ingin tunda atau langsung saja? Bicarakan ini terlebih dulu dengan pasangan.
4.    Ekspektasi dalam menikah. Coba diskusikan apa ekspektasi dari masing-masing pada lembaga pernikahan. Saling bertukar pikiran supaya satu visi dalam menjalankannya.
5.    Tujuan hidup. Apa yang Anda lihat dalam diri Anda dalam 10 tahun lagi? Lalu libatkan pasangan dan rumah tangga dalam hal ini. Jika Anda bisa melihat masa depan dengan pasangan, then you're ready to go.

No comments:

Post a Comment