Friday, November 29, 2013

Let the Journey Begins I: Jakarta - Kuala Lumpur

Halo! Saatnya kami bertualang lagi. Dimulai dari perburuan tiket murah melalui AirAsia sejak Februari 2013 untuk penerbangan September 2013. Saat itu saya bertekad agar kami mengunjungi beberapa negara dan inilah hasilnya:

17-18 September, Jakarta - Kuala Lumpur (beli PP AirAsia Rp300.000/orang)
18 - 21 September,  Kuala Lumpur - Ho Chi Minh, Vietnam (AirAsia, Rp300.000/orang)
21 - 24 September, Ho Chi Minh - Bangkok - Pattaya (Vietjet Air, Rp600.000/orang)
24 - 28 September, Pattaya - Bangkok 
28 September, Bangkok - Kuala Lumpur - Jakarta (AirAsia BKK - KL, Rp500.000/orang)


Rencana awal untuk sambangi Kamboja terpaksa batal karena 3 minggu sebelum pergi, suami terkena malaria dan harus diopname selama seminggu. Perjalanan darat ke Kamboja (dari Ho Chi Minh) takutnya bikin dia lelah. Jadilah diubah ke Pattaya yang kata beberapa teman mirip Ancol. 

Untuk perjalanan ini,  yang sudah saya siapkan dari Jakarta adalah:
1. Tiket pesawat
2. Hotel (semua saya booking dari Agoda)
3. Booking tour untuk di Ho Chi Minh. 

Selebihnya, mari cari tahu sendiri!

17-18 September, Jakarta - Kuala Lumpur
Tibalah saya di terminal 3 Soekarno-Hatta pukul 9 pagi, SENDIRIAN! Suami sedang di Singapura dan akan menyusul ke KL naik pesawat jam 11 malam. Mendarat di LCCT, saya langsung beli tiket skybus menuju KL Sentral. Dari sini saya naik Rapid KL ke Dang Wangi. Karena buta arah, saya pun nyasar sekitar 30 menit. Saya pun menyerah pada nasi lemak dan menurut peta, hotel tersebut dekat dengan stasiun Monorail Medan Tuanku. Tahu gitu kan, turun di sana aja!

Check-in di Prescott Hotel lalu saja pun lanjut ke arah kiri dari hotel dan terus berjalan.... dan berjalan... dan berjalan. Konon kabarnya di sini ada Masjid Jamek yang terkenal itu. Iya sih sampai, tapi butuh 30 menit dan gerbang masjidnya sudah ditutup. Memang perbandingan skala peta dan logika saya kurang klop. FINE. Buka apps Tripadvisor dan dibilang di belakang Petronas Towers ada taman yang oke. "Ya, boleh lah ke sana," pede dalam hati lalu lanjut naik monorail ke KLCC. Begitu sampai, saya langsung lihat ke langit. "Seharusnya si Petronas ini terlihat ya. Katanya tinggi!" Sebal karena tidak lihat apa-apa, saya pun lanjut jalan ke arah.... kiri (padahal dia ada di sisi kanan). 

Begitulah. Di Petronas cuma masuk sebentar, karena ingin mencari si taman itu. Dan ternyata.... hanya kenangan (baca: saya nyasar lagi hingga taman tidak ketemu). Jalan kaki pulang berharap dapat temukan resto seru di perjalanan. Dan tidak ada. Berakhir makan di resto 24 jam di sebelah hotel, setelah nyasar di pusat jualan kain layaknya Pasar Baru. 
Begitulah. Jam 2 pagi suami datang dan jam 9 pagi kami langsung ke LCCT untuk terbang ke Ho Chi Minh

Asal Anda tahu saja, pemberhentian terakhir Monorail Medan Tuanku itu adalah KL Sentral. Sial. 




No comments:

Post a Comment